JWN NEWS, Jakarta – Karena sikap Presiden dari Cawe cawe meningkat meningkat ketidak netralannya semakin dipertontonkan tidak mencerminkan sebagai kepala Negara. Seharusnya Kepala Negara netral elok merangkul semua Paslon nomor urut 1 ,2 ,3 oleh karena ketiga pasangan merupakan putera terbaik bangsa, ironis seorang bagi Bansos Presiden ,lebih menggelikan Presiden bagi-bagi Bansos di depan Istana Negara ,dan stepment Jokowi mengatakan Presiden boleh tidak netral dan memihak kepada Paslon hal ini yang menuai kebingungan publik.
Hal ini dijawab oleh Civitas akademik Guru guru Besar Universitas Gajah Mada disusul petisi oleh Universitas Islam Indonesia (UII) Diy, Universitas Andalas. Universitas Indonesia Universitas Pajajaran dan kampus diseluruh Indonesia, Kampus merupakan wadah Perjuangan dimana Jokowi dilahirkan sebagai intelektual mereka menyayangkan dari sikap alumnus UGM maka Petisi terus bergulir mengkritisi Sikap Presiden Jokowi menjelang Pesta Demokrasi 2024.
Herannya Ketua DPR RI Puan Maharani ketika dikonfirmasi, tidak sedikitpun memberikan tanggapan ,hanya berkata ” Biarlah rakyat yang menilai, rakyat berhak menyuarakan apa yang dilakukan Jokowi itu sudah benar sesuai yang dikendaki rakyat atau tidak , kita maklum Puan Maharani bukanlah Civitas Akademik ,hanya karena nasib baik jadi Ketua DPR RI .
Diawali Petisi oleh Civitas Akademik Universitas Gajah Mada yang dimotori oleh Prof.Kuncoro Sebagai Guru Besar Psikologi yang menakan ” Petisi Bulak Sumur Bairung DIY 31/1/24. Mereka sangat perihatin atas tindakan para penyelenggara negara, dipandang Presiden telah menyimpang dari prinsip-prinsip etika moral harkatnya diatas Undang-undang .(R)
