JWN NEWS JKT – Pulau Surga kebanggaan masyarakat papua dan yang dibanggakan masyarakat Indonesia juga wisatawan internasional,kini dirusak dikeruk maruk karena kekayaam nikelnya, gilanya Mendapat izin Bupati dan Menteri terkait oleh karena pengaruh jahat kekuasaan Mulyono kala itu, kini mereka sudah mulai mengerjakan pengerukan, sedang konsef Bela Negara bukan saja perang, menjaga alam sekitarnya ,perambah hutan dan ekosistem lautan merupakan bela negara, Rezim Jokowi dan para menteri juga bupati tidak memahami konsef itu, sayangnya Dari Bupati, Gubernur, dan Menteri tidak mengenyam Pendidikan Lemhanas diera Rezim Soeharto sarat mutlak bagi pejabat .
Menurut Alumnus Lemhanas Ri Angkatan IV Tajun 2014 H.Deani Sudjana,SH,MM , saat ini pemberi kebijakan konon selalu bertubrukan dengan Konstitusi dan Undang-undang Dasar 1945 H.Deani menegaskan tidak rela Raja ampat beralih ke pihak asing atas ulah penguasa dungu tegasnya
Sehingga Keindahan Raja Ampat akan hancur dan terancam pertambangan nikel, pelaksanaan pembangunan pertambangan nikel di Raja Ampat Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat Daya dikenal Pulau Kepala Burung, menjadi bahan sorotan publik Papua dan komunitas pencinta lingkungan .Kehadiran perusahaan tambang nikel berpotensi kerusakan alam ,dan limbah lumpur berserakan seakan keindahan surga terakhir Raja Ampat yang selama ini banggakan pudar di tebas kebijakan, pihaknya menyampaikan Iklas dan tidak keberatan kalau hasil tambang nikel untuk kesejahteraan Bangsa dan Negara. Hal ini sudah jelas Raja Ampat telah dijual tidak kalau ko bisa-bisanya dan berani-berani melepaskan hak kepemilikan kepada pihak asing yang bermodus Investor , tidak pilihan Warga Raja Ampat , yang berdekatanTeluk Bintuni, kota dan Kabupaten Sorong dan Sorong Selatan menolak dan menghentikan karena kalau dibiarkan Pereseden buruk bagi papua dimasa mendatang, ungkap H Deani di Jakarta. (G)
