Mayjen TNI (Purn) H.Machfud Hadiwijoyo,SH,MM
JWN NEWS, JKT – Menurut Mayjen Tni (Purn) H.Machfud Hadiwijoyo,SH,MH yang dihubungi Awak Media JWN News ,menyampaikan bahwa atas sikap Ketum Grib Rosario de Marshall yang dikenal Hercules, atas sikapnya yang telah merendahkan panisepuh Tentara Nasional Indonesia,mantan Panglima TNI dan Wakili Presiden RI yakni Jenderal Tni (Purn) H.Tri Sutrisno, beliau sangat dihargai oleh segena, keluarga besar Tni ,dinilai dari sikap sombongnya Hercules tidak menunjukkan intelektual sebagai Ketua Umum LSM Grib ,sebaliknya menunjukkan sikap seorang Preman ungkapnya kepada awak media di Jakarta.
Kreteria yang mendasar asal mula kata “Preman” dibuat siapa dia ? Tugas apa ? Bilamana dia digunakan dan mengapa meski dipakai, dimana Republik ini sudah jelas Protap oleh Polri yang mengatur keamanan dan ketertiban (Kamtib) apabila Polri tidak mampu mengatasi atas tindak tanduk Preman, maka Hankamrata oleh TNI, guna mempersiapkan rakyat semesta siap menghadapi datangnya musuh , saat ini keberadaannya Premanisme yang dipimpin Hercules yang perlu diperiksa terkait anggaran dasar dan rumah tangganya ? Apa sudah disahkan Kumham dari tingkat DPC, DPD, DPW hingga tingkat pusat !!! Kalau ada personil apa ada pelatihan dari tingkat bawah hingga pusat sehingga penggerakan pengawasan terpimpin serta terkendali, sehingg ada yang mempertanggung jawabkannya, tidak semuanya keinginan atasannya dapat dipatuhi, Hal ini dikatakan tisak ‘Kacepe Dewe” sedangkanProtap sudah ada Kamtibnas dibawah komando Polda pengendali keamanan Rakyat, sedangkan Pertahanan Keamanan Rakyat semestan dibawah komando Kodam, masing-masing dipimpin oleh Kapolda dan Pangdam, ada pangkat dan jabatan, sudah ditentukan, tidak semaunya atau selera sendiri ujar H. Machfud .
Selanjutnya menurut Mayjen Tni (Purn) H.Machfud Hadiwijoyo,SH.MH, mantan Pangdam Tanjungpura dan mengakhiri pengabdian sebagai ulamanya Tni yakni Kapus Bintal TNI mengakhiri pembicaraan mengatakan sebaiknya Preman kendati sudah diangkat sebagai komandan harus ada dasarnya ? Maksudnya apa yang disuruh siapa ? Tentang apa segi kepantesannya , siapa yang diajak bicara ? Pantas tidak yang disampaikannya. Sebagai bentuk kepedulianya terhadap tertibnya sistem dan aturan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara demi menjaga ketertiban ,kewibawaan hukum ,dan kejelasan struktur kepemimpinannya ujarnya .(Red)