Oleh : H. Deani Sudjana,SH.MM Ketua Umum Labaki & Praktisi Hukum
Terkait Fakta- Fakta hukum Jokowi dan keluarganya oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto dalam pengakuannya dititipkan kepada Pengamat Militer dan sebaga Guru Besar Pergururuan Tinggi ternana di Rusia bgt pun diakui oleh Coni bahkan sudah di Notariskan. Dari munculnya stepment itu Hasto maupun omon-omon tak kunjung dibongkar ke publik hal ini sangat disayangkan dan penuh tanda tanya dimata publik.
Oleh karena fakta hukum merupakan fakta kondisi yang tidak dapat dibantah atau yang susuai satu dengan yang lainnya, terlebih atas keterangan saksi-saksi dan keterangan jokowi dan keluarga (Calon terdakwa) yang telah memenuhi subtansi yang relavan sebagai dasar dakwaan, kecuali bukti-bukti belum terpenuhi keterkaitan dengan pihak lain sehingga tidak menjadi fakta hukum.
Dimana identifikasi hukum diperlukan keregaman dukumen untuk membuktikan penetapan bukti identitas, diperlukan langkah-langkah keamanan dan kontrol guna mendeteksi dan nengidentifikasi ketidak validan dokumen .
Didalilkan dalam sistem peradilan pidana di Indonesia sebagaimana diatur dalam pasal 184 ayat (1) KUHP yakni keterangan saksi, keterangan ahli surat penunjukan dan keterangan ahli, juga keterangan terdakwa.
Sesuai peraturan hukum tertulis yang mana sebuah aturan dibuat dalam bentuk tertulis, contoh norma hukum dalam hukum pidana, hukum perdata, hukum dibagi beberapa bidang, hukum pidana, perdata, hukum pribadi, hukum tatanegara juga hukum intetnasional,hukum adat dan hukum lingkungan .kelima bukti hukum diantaranya alat bukti surat, alat bukti saksi,alat bukti persakaan,alat bukti pengakuan dan alat bukti sumpah yg harus dimiliki, sebab wujud dari akibat hukum dapat berupa lenyapnya suatu kondisi hukum, contoh terdakwa diusis dibawah 21 tidak cakep menjadi cacat hukum, atau dengan adanya pengampunan otomatis akan lenyap kecakapannya, lain alat bukti jokowi dan keluarga atas tindakan pelanggaran hukum segera bongkar kalau terbukti KPK tidak boleh tebang pilih segera panggil Jokowi bukan apa-apa sedah menjadi Rakyat biasa.
