JWN NEWS, PAPUA – Pertemuan Lintas SKPD menindak lanjuti Undangan Rapat nomor : 005/1/1124/ITPROV/2024 pada hari Jumat tanggal 06 September 2024 yang dihadiri oleh Dinas PUPR Provinsi Papua, BAPPEDA Provinsi Papua, Inspektorat Provinsi Papua, Menindak lanjuti Disposisi Sekretaris Daerah nomor : 01.3055/set tanggal, 28 Agustus 2024 perihal permohonan Tagihan Pembangunan MCK, telah dilaksanakan rapat koordinasi tersebut diatas dengan tidak Melibatkan mantan Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua, Bapak Girius One Yoman S.Pd, M.Si dan Bapak Yulian Weya, SH, MH (kepala Bidang Fisik dan Prasarana Sekda Provinsi Papua) untuk pekerjaan Padat Karya Pembangunan MCK yang sudah Dikerjakan.
Dalam hal ini masyarakat butuh kejelasan pembayaran Pekerjaan Pembangunan MCK selama tiga tahun Sembilan bulan. Kami minta perhatian Bapak PJ. Gubernur Provinsi Papua Bapak Ramses Limbong untuk mengeluarkan Perintah Pemerikasaan Review Pekerjaan Fisik Padat Karya Pembangunan MCK, sebagai bukti kami sudah melaksanakan Pembangunan MCK dan sanitasi berbasis masyarakat sebagai menekan Stanting dan Kemiskinan sesuai Program Nasional, dengan sumber dana APBD Provinsi Papua Tahun Anggaran 2021, Nomor DPA SKPD : 1.03.01.17.03.5.2 Kode Rekening : 52 10 140. Untuk Pembangunan MCK dan Sanitasi berbasis masyarakat sebanyak 250 MCK dengan nilai Rp. 22.500.000.000,- (Duapuluh dua milyar lima ratus juta rupiah).
Sangat disayangkan rekomendasi Mantan PJ. Gubernur Provinsi Papua , Bapak DR. Ridwan Rumasukun yang sekarang menjabat Sekda Provinsi Papua, memerintahkan kepada Yulian Weya., SH., MH (kepala Bidang Fisik dan Prasarana Sekda Provinsi Papua) yang meresmikan Pembangunan MCK sebanyak 80 Unit telah selesai dikerjaan 100 % pada tanggal, 21 November 2023 dan diliput oleh Masmedia TVRI dan RRI Provinsi Papua, yang sudah dikerjakan oleh masyarakat dengan modal dana sendiri dengan Realisasi Fisik 100 % (Seratus persen) dengan nilai Pekerjaan 80 Unit yang telah selesai senilai Rp. 7.200.000.000,- (Tujuh milyar dua ratus juta rupiah) dan yang belum selasi dikerjaan 170 Unit dengan realisasi fisik 50 % dengan nilai pekerjaan Rp. 15.300.000.000,- (Lima belas milyar tiga ratus juta rupiah).(Yono)
